Minggu, 06 Juni 2010

RANGKUMAN BAB 11: MANUSIA DAN HARAPAN

PENGERTIAN HARAPAN
Harapan berasal dari kata harp yg berarti keinginan supaya sesuatu supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yg diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan . manusia yg tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.

APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN
Menurut kodratnya manusia itu adalah makhluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung di sambut dalam suatu pergaulan hidup,yakni di tengah-tengah keluarga atau anggota masyarakat.
Ada dua hal yg mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

Dorongan kodrat
Kodrat merupakan sifat atau pembawaan alamiah yg sudah terjelma dalam diri manusia sejak diciptakan oleh tuhan, misalnya menangis, marah, bergembira dll. Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan karena sama-sama membutuhkan makanan tapi yg membedakannya dengan manusia adalah bahwa manusia punya akal.

Dorongan kebutuhan hidup
Dorongan kebutuhan ini terbagi jadi dua, yaitu:
Kebutuhan jasmaniah: makan, minum, sandang, pangan, papan
Kebutuhan rohaniah: beribadah, beramal.
Menurut abraham maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah
a) kelangsungan hidup
b) keamanan
c) hak dan kewajiban
d)di akui lingkungan
e) perwujudan cita-cita

KEPERCAYAAN
Berasal dari kata percaya yg artinya meyakini atau mengakui kebenaran.
Kepercayaan adalah hal-hal yg berhubungandengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu.

KEBENARAN
Setiap manusia selalu mendambakan kebenaran karena amat penting bagi mereka, karena kebenaran mempunyai arti-arti khusus dalam tiap manusia.

BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATKANNYA
Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia oleh tuhan, dimana manusia percaya bahwa dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yg diserahkankepadanya


Kepercayaan kepada orang lain
Dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru dsb. Percaya kepada orang lain sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatannya, atau kebenarannya.

RANGKUMAN BAB 9: MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Menurut kamus bahasa Indonesia , tanggung jawab adalah keadaan wajib menaggung segala sesuatunya, sehingga dalam bahasa umumnya bertanggung jawab adalah menanggung segala sesuatu.
Tanggung jawab itu bersifat kodrarti yg dimana artinya sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia bahwa setiap manusia pasti di bebani tanggung jawab. Apabila orang itu tidak mau bertanggung jawab maka ada pihak lain yg akan memaksakan tanggung jawab itu.

MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang di buatnya, atas dasar ini lalu di kenal beberapa jenis tnggung jawab, yaitu:
a) tanggung jawab terhadap diri sendiri
tanggung jawab yg menuntut kesadaran setiap org utk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangakan kepribadian sebagai manusia pribadi.

b) tanggung jawab terhadap keluarga
tiap keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu, dan anak-anak. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya dan nama baik keluarganya.
Tanggung jawab dalam keluarga kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan

c) tanggung jawab terhadap masyarakat
manusia itu adalah makhluk social maka manusia tersebut harus menjalin komunikasi dengan manusia yg lain, dengan demikian manusia di sini merupakan anggota masyarakat yg memiliki tanggung jawab masing-masing. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatan harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

d) tangung jawab terhadap bangsa/Negara
tiap individu adalah warga negarasuatu Negara, oleh karena itu manusia tidak dapat brbuat semaunya sendiri, bila perbuatannya itu sala maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara.

e) tanggung jawab terhdap tuhan
manusia tidak dapat lepas dari hukuman-hukuman tuhan yg dituangkan dalam kitab suci melalui berbagai agama. Tuhan akan member peringatan kepda manusia jika melanggar aturan-aturan dari tuhan dan jika manusia itu tidak menghiraukan peringatannya (termasuk peringatan keras) maka tuhan akan melakukan kutukan terhadap manusia tersebut.

PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
a) pengabdian
pengabdian adalah perbuatan baik yg berupa pikiran pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, kasih sayang, hormat atau suatu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas, tapi lain halnya dengan membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari tapi itu bukan pengabdian tapi hanya bantuan saja.

b) pengorbanan
berasal dari kata korban atau kurban yg berarti persembahan, pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih atau mendengarkan khotbah agama.

RANGKUMAN BAB 7: MANUSIA DAN KEADILAN

PENGERTIAN KEADILAN
Arti dari keadilan ada ber macam-macam, aristoteles menyebutkan bahwa keadilan adalah kelayakan dalam tindak manusia, plato mengartikan keadilan sebagai pengendalian diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal, Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan dimana pemerintah meripakan pimipinan pokok yg menentukan dinamika masyarakat, kong hu cu berpendapat lain mereka menyebutkan bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya.
Umumnya keadilan adalapengakuan dan perlakuan antara hak dan kewajiban.

KEADILAN SOSIAL
“keadilan social bagi seeluruh rakyat Indonesia” dalam sila ini terdapat prinsip kesejahtraan sebagai salah satu dasar Negara yg di jelaskan sebagai prinsip “tidak ada kemiskinan di dalam Indonesia merdeka”
Utk mewujudkan keadilan social itu, di perinci perbuatan dan sikap yg perlu di pupuk, yakni:
1) Perbuatan luhur yg menceerminkan sikap dan Susana kekeluargaan dan kegotongroyongan
2) Sikap adil terhadap sesame, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak lain
3) Sikap suka member pertolongan kepada org yg memerlukan
4) Sikap suka bekrja keras
5) Sikap menghargai hasil arya org lain yg bermanfaat utk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama

BERBAGAI MACAM KEADILAN
A) keadilan legal atau keadilan moral
Plato menyebutkan bahwa keadilan dan hokum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yg membuat dan menjaga kesatuannya.
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian utk member tempet selaras kepada bagin-bagian yg membentuk suatu masyarakat, ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yg melaksanakan tugas-tugas yg sekaras sebab hak itu akan menciptakan pertentangan dan ketidakserasian

B) keadilan distributive
Aristoteles berpandapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yg sama diperlakukan secara sama, intinya adalah bahwa setiap keadilan harus di berlakukan dengan sama-sama.

C) keadilan komutatif
keadilan Bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum

KEJUJURAN
Artinya adalah apa yg dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya yg berarti apa yg dikatakannya sesuai dengan kenyataan,jujur juga berarti menepati janji atau kesanggupan yg terlampir melalui kata-kata ataupun yg masih terkandung dalam kehendak, yaitu harapan dan niat.




KECURANGAN
Identik dengan tidak jujur dan sama pula dengan licik, curang diartikan sebagai keinginan yang tidak sesuai dengan hati nuraninya ataupun org itu memang sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan yg berlimpah, kecurangan bias menyebabkan manusia menjadi tamak akan harta yg berlebih dengan tujuan agar di anggap org yg paling kaya atau hebat.

PAMULIHAN NAMA BAIK
Merupaka salah satu tujuan orang utk hidup, setiap orang memiliki nama baik dan mereka selalu hati-hati gar namanya tidak tercoreng oleh perilaku mereka, nama baik bias juga diartikan dengan harga diri.
Tingkah laku atau perbuatan yg baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu:
a) Manusia menurut sifat dasarnya adalah makhluk moral
b) Ada aturan-aturan yg berdiri sendiri yg harus dipatuhi manusia utk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut
Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya

RANGKUMAN BAB 5: MANUSIA DAN KEINDAHAN

KEINDAHAN
Di mulai dari kata `keindahan` dimana artinya adalah bagus, cantik, elok, dsb. Karena itu keindahan dapat juga dikatkan bagian dari hidup manusia karena keindahan mancangkup hampir di semua aspek, mulai dari keindahan budaya, social, peradaban teknologi keanekaragaman dll. Sehingga dimanapun kapanpun dan siapapun dapat menikmati keindahan.
Keindahan itu identik dengan kebenaran dan begitu juga sebaliknya, dan tentunya kebenaran di sini bukanlah kebenaran ilmu melainkan kebenaran dalam kkonsep seni
Pada akhirnya keindahan itu tidak terikat oleh selera seseorang, waktu, tempat dsb.

APAKAH KEINDAHAN ITU?

Keindahan itu suatu konsep abstrak yg tidak dapt dinikmati karena tidak jelas, keindahan itu baru akan jelas jika dihubungkan dengan suatu wujud atau karya dimana karya itu adalah indah terutama seni misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yg seksi, film dll
Di samping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian yakni:
a) Keindahan dalam arti yg luas
b) Keindahan dalam arti esetis murni
c) Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian dari bangsa yunani dulu yg di dalamnya mencakup kebaikan. Plato menyebut ttg watak dan hokum yg indah, ariristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yg menyenangkan dan Plotinus menuliskan ttg ilmu yg indah adalah kebijakan yg indah.
Jadi keindahan dalam arti yg seluas-luasnya meliputi:
-keindahan seni
-keindahan alam
-keindahan moral
-keindahan intelektual

NILAI ESTETIK
Nilai estetik ini adalah nilai yg mencakup segala sesuatu dalam pengertian keindahan. Dalam bidang filsafat istila nilai seringkali di pakai sebagai suatu kataa yg abstrak yg berarti keberhargaan (worth).
Penggolongan nilai ada dua yaitu ekstrinsik dan intrinsik, nilai ekstrinsik adalah sifat baik suatu benda sebagai suatu benda sebagai alat atau sarana ut ksesuatu hal lainnya, sedangkan nilai intrinsic aadalah sifat baik dari benda bersangkutan atau sebagai suatu tujuan ataupun demi diri sendiri.

KONTEMPLASI DAN EKSTANSI
Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia utk menciptakan suatu yg indah, sedangkan ekstansi adalah dasar dalam diri manusia utk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yg indah.
Apabila kontemplasi dan ekstansi itu diubungkan dengan kreativitas maka kontemplasi merupakan factor pendorong utk menciptakan keindahan sedangakan ekstansi merupakan factor utk meerasakan, menikmati keindahan




APA SEBAB MANUSIA MENCIPTAKAN KEINDAHAN?

Manusia adalah makhluk citptaan tuhan, dan merekapun tahu bahwa keindahan itu adalah ciptaan tuhan. Pada dasarnya keindahan itu adalah alamiah dimana artinya adalah tidak berlebihan dan juga tidak kurang.
Manusia menciptakan keindahan berdasarkan motivasi mereka yg dimana utk mengagumi keindahan tersebut maupun tujuan lain

Jumat, 16 April 2010

The Rangkuman (IBD)

RANGKUMAN TENTANG MANUSIA

Manusia adalah mahluk Allah yang paling mulia,di dalam Al-qur’an banyak sekali ayat-ayat Allah yang memulyakan manusia dibandingkan dengan mahluk yang lainnya.Dan dengan adanya ciri-ciri dan sifat-sifat utama yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia menjadikannya makhluk yang terpilih diantara lainnya memegang gelar sebagai khalifah di muka bumi untuk dapat meneruskan,melestarikan,dan memanfaatkan segala apa yang telah Allah ciptakan di alam ini dengan sebaik-baiknya.
Tugas utama manusia adalah beribadah (????????????? )kepada Allah SWT.Semua ibadah yang kita lakukan dengan bentuk beraneka ragam itu akan kembali kepada kita dan bukan untuk siapa-siapa.Patuh kepada Allah SWT,menjadi khalifah,melaksanakan ibadah,dan hal-hal lainnya dari hal besar sampai hal kecil yang termasuk ibadah adalah bukan sesuatu yang ringan yang bisa dikerjakan dengan cara bermain-main terlebih apabila seseorang sampai mengingkarinya.Perlu usaha yang keras,dan semangat yang kuat ketika keimanan dalam hati melemah,dan pertanggungjawaban yang besar dari diri kita kelak di hari Pembalasan nanti atas segala apa yang telah kita lakukan di dunia

RANGKUMAN TENTANG KEBUDAYAAN BETAWI

Ada beberapa hal yang positif dari Betawi antara lain jiwa sosial mereka sangat tinggi, walaupun terkadang dalam beberapa hal terlalu berlebih dan cenderung tendensius. Orang Betawi juga sangat menjaga nilai-nilai agama yang tercermin dari ajaran orangtua (terutama yang beragama Islam), kepada anak-anaknya. Masyarakat Betawi sangat menghargai pluralisme. Hal ini terlihat dengan hubungan yang baik antara masyarakat Betawi dan pendatang dari luar Jakarta.

Orang Betawi sangat menghormati budaya yang mereka warisi. Terbukti dari perilaku kebanyakan warga yang mesih memainkan lakon atau kebudayaan yang diwariskan dari masa ke masa seperti lenong, ondel-ondel, gambang kromong, dan lain-lain.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan sebagian besar masyarakat Betawi masa kini agak terpinggirkan oleh modernisasi di lahan lahirnya sendiri (baca : Jakarta). Namun tetap ada optimisme dari masyarakat Betawi generasi mendatang yang justru akan menopang modernisasi tersebut.

Kebudayaan Betawee Coooy

Kata Betawi digunakan untuk menyatakan suku asli yang menghuni Jakarta dan bahasa Melayu Kreol yang digunakannya, dan juga kebudayaan Melayunya. Kata Betawi sebenarnya berasal dari kata "Batavia," yaitu nama kuno Jakarta yang diberikan oleh Belanda.

SEJARAH

Diawali oleh orang Sunda (mayoritas), sebelum abad ke-16 dan masuk ke dalam Kerajaan Tarumanegara serta kemudian Pakuan Pajajaran. Selain orang Sunda, terdapat pula pedagang dan pelaut asing dari pesisir utara Jawa, dari berbagai pulau Indonesia Timur, dari Malaka di semenanjung Malaya, bahkan dari Tiongkok serta Gujarat di India.

Antropolog Universitas Indonesia, Dr. Yasmine Zaki Shahab, MA memperkirakan, etnis Betawi baru terbentuk sekitar seabad lalu, antara tahun 1815-1893. Perkiraan ini didasarkan atas studi sejarah demografi penduduk Jakarta yang dirintis sejarawan Australia, Lance Castle. Di zaman kolonial Belanda, pemerintah selalu melakukan sensus, yang dibuat berdasarkan bangsa atau golongan etnisnya. Dalam data sensus penduduk Jakarta tahun 1615 dan 1815, terdapat penduduk dari berbagai golongan etnis, tetapi tidak ada catatan mengenai golongan etnis Betawi.

Rumah Bugis di bagian utara Jl. Mangga Dua di daerah kampung Bugis yang dimulai pada tahun 1690. Pada awal abad ke 20 ini masih terdapat beberapa rumah seperti ini di daerah Kota. Hasil sensus tahun 1893 menunjukkan hilangnya sejumlah golongan etnis yang sebelumnya ada. Misalnya saja orang Arab dan Moor, orang Jawa dan Sunda, orang Sulawesi Selatan, orang Sumbawa, orang Ambon dan Banda, dan orang Melayu.

SENI DAN KEBUDAYAAN

Dalam bidang kesenian, misalnya, orang Betawi memiliki seni Gambang Kromong yang berasal dari seni musik Tionghoa, tetapi juga ada Rebana yang berakar pada tradisi musik Arab, Keroncong Tugu dengan latar belakang Portugis-Arab,dan Tanjidor yang berlatarbelakang ke-Belanda-an. Saat ini Suku Betawi terkenal dengan seni Lenong, Gambang Kromong, Rebana Tanjidor dan Keroncong.

Sifat campur-aduk dalam dialek Betawi adalah cerminan dari kebudayaan Betawi secara umum, yang merupakan hasil perkawinan berbagai macam kebudayaan, baik yang berasal dari daerah-daerah lain di Nusantara maupun kebudayaan asing. Dalam bidang kesenian, misalnya, orang Betawi memiliki seni Gambang Kromong yang berasal dari seni musik Tiongkok, tetapi juga ada Rebana yang berakar pada tradisi musik Arab, Keroncong Tugu dengan latar belakang Portugis-Arab,dan Tanjidor yang berlatarbelakang ke-Belanda-an.

Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa. Mereka adalah hasil kawin-mawin antaretnis dan bangsa di masa lalu.

BAHASA

Sifat campur-aduk dalam dialek Betawi adalah cerminan dari kebudayaan Betawi secara umum, yang merupakan hasil perkawinan berbagai macam kebudayaan, baik yang berasal dari daerah-daerah lain di Nusantara maupun kebudayaan asing.

Ada juga yang berpendapat bahwa suku bangsa yang mendiami daerah sekitar Batavia juga dikelompokkan sebagai suku Betawi awal (proto Betawi). Menurut sejarah, Kerajaan Tarumanagara, yang berpusat di Sundapura atau Sunda Kalapa, pernah diserang dan ditaklukkan oleh kerajaan Sriwijaya dari Sumatera. Oleh karena itu, tidak heran kalau etnis Sunda di pelabuhan Sunda Kalapa, jauh sebelum Sumpah Pemuda, sudah menggunakan bahasa Melayu, yang umum digunakan di Sumatera, yang kemudian dijadikan sebagai bahasa nasional.

Karena perbedaan bahasa yang digunakan tersebut maka pada awal abad ke-20, Belanda menganggap orang yang tinggal di sekitar Batavia sebagai etnis yang berbeda dengan etnis Sunda dan menyebutnya sebagai etnis Betawi (kata turunan dari Batavia). Walau demikian, masih banyak nama daerah dan nama sungai yang masih tetap dipertahankan dalam bahasa Sunda seperti kata Ancol, Pancoran, Cilandak, Ciliwung, Cideng (yang berasal dari Cihideung dan kemudian berubah menjadi Cideung dan tearkhir menjadi Cideng), dan lain-lain yang masih sesuai dengan penamaan yang digambarkan dalam naskah kuno Bujangga Manik[1] yang saat ini disimpan di perpustakaan Bodleian, Oxford, Inggris.

Meskipun bahasa formal yang digunakan di Jakarta adalah Bahasa Indonesia, bahasa informal atau bahasa percakapan sehari-hari adalah Bahasa Indonesia dialek Betawi.

KEPERCAYAAN

Orang Betawi sebagian besar menganut agama Islam, tetapi yang menganut agama Kristen; Protestan dan Katholik juga ada namun hanya sedikit sekali. Di antara suku Betawi yang beragama Kristen, ada yang menyatakan bahwa mereka adalah keturunan campuran antara penduduk lokal dengan bangsa Portugis. Hal ini wajar karena pada awal abad ke-16, Surawisesa, raja Sunda mengadakan perjanjian dengan Portugis yang membolehkan Portugis membangun benteng dan gudang di pelabuhan Sunda Kalapa sehingga terbentuk komunitas Portugis di Sunda Kalapa. Komunitas Portugis ini sekarang masih ada dan menetap di daerah Kampung Tugu, Jakarta Utara.

Kamis, 15 April 2010

Manusia dan hakekatnya

Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah.

Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, Al-Quran tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian besar para ilmuwan berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang sejenis kera, konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan ini tentu sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam hal ini membuat kita para manusia kehilangan harkat dan martabat kita yang diciptakan sebagai mahluk yang sempurna dan paling mulia.

Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di dalamnya, tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat besar karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman. Itulah sebab dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk manusia, sebagai rahmat dan karunia dari Allah SWT. {“Allah telah menundukkan bagi kalian apa-apa yang ada di langit dan di bumi semuanya.”}(Q. S. Al-Jatsiyah: 13). {“Allah telah menundukkan bagi kalian matahari dan bulan yang terus menerus beredar. Dia juga telah menundukkan bagi kalian malam dan siang.”}(Q. S. Ibrahim: 33). {“Allah telah menundukkan bahtera bagi kalian agar dapat berlayar di lautan atas kehendak-Nya.”}(Q. S. Ibrahim: 32), dan ayat lainnya yang menjelaskan apa yang telah Allah karuniakan kepada manusia berupa nikmat akal dan pemahaman serta derivat (turunan) dari apa-apa yang telah Allah tundukkan bagi manusia itu sehingga mereka dapat memanfaatkannya sesuai dengan keinginan mereka, dengan berbagai cara yang mampu mereka lakukan. Kedudukan akal dalam Islam adalah merupakan suatu kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dengannya, manusia dapat membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan mereka di dunia. Namun, segala yang dimiliki manusia tentu ada keterbatasan-keterbatasan sehingga ada pagar-pagar yang tidak boleh dilewati.

Dengan demikian, manusia adalah makhluk hidup. Di dalam diri manusia terdapat apa-apa yang terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khsusus. Dia berkembang, bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan dapat membela dirinya, merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta,

rasa kebapaan dan sebagai anak, sebagaimana dia memiliki rasa takut dan aman, menyukai harta, menyukai kekuasaan dan kepemilikan, rasa benci dan rasa suka, merasa senang dan sedih dan sebagainya yang berupa perasaan-perasaan yang melahirkan rasa cinta. Hal itu juga telah menciptakan dorongan dalam diri manusia untuk melakukan pemuasan rasa cintanya itu dan memenuhi kebutuhannya sebagai akibat dari adanya potensi kehidupan yang terdapat dalam dirinya. Oleh karena itu manusia senantiasa berusaha mendapatkan apa yang sesuai dengan kebutuhannya,hal ini juga dialami oleh para mahluk-mahluk hidup lainnya, hanya saja, manusia berbeda dengan makhluk hidup lainnya dalam hal kesempurnaan tata cara untuk memperoleh benda-benda pemuas kebutuhannya dan juga tata cara untuk memuaskan kebutuhannya tersebut. Makhluk hidup lain melakukannya hanya berdasarkan naluri yang telah Allah ciptakan untuknya sementara manusia melakukannya berdasarkan akal dan pikiran yang telah Allah karuniakan kepadanya.

Dewasa ini manusia, prosesnya dapat diamati meskipun secara bersusah payah. Berdasarkan pengamatan yang mendalam dapat diketahui bahwa manusia dilahirkan ibu dari rahimnya yang proses penciptaannya dimulai sejak pertemuan antara spermatozoa dengan ovum.

Didalam Al-Qur`an proses penciptaan manusia memang tidak dijelaskan secara rinci, akan tetapi hakikat diciptakannya manusia menurut islam yakni sebagai mahluk yang diperintahkan untuk menjaga dan mengelola bumi. Hal ini tentu harus kita kaitkan dengan konsekuensi terhadap manusia yang diberikan suatu kesempurnaan berupa akal dan pikiran yang tidak pernah di miliki oleh mahluk-mahluk hidup yang lainnya. Manusia sebagai mahluk yang telah diberikan kesempurnaan haruslah mampu menempatkan dirinya sesuai dengan hakikat diciptakannya yakni sebagai penjaga atau pengelola bumi yang dalam hal ini disebut dengan khalifah. Status manusia sebagai khalifah , dinyatakan dalam Surat All-Baqarah ayat 30. Kata khalifah berasal dari kata khalafa yakhlifu khilafatan atau khalifatan yang berarti meneruskan, sehingga kata khalifah dapat diartikan sebagai pemilih atau penerus ajaran Allah.

Namun kebanyakan umat Islam menerjemahkan dengan pemimpin atau pengganti, yang biasanya dihubungkan dengan jabatan pimpinan umat islam sesudah Nabi Muhammad saw wafat , baik pimpinan yang termasuk khulafaurrasyidin maupun di masa Muawiyah-‘Abbasiah. Akan tetapi fungsi dari khalifah itu sendiri sesuai dengan yang telah diuraikan diatas sangatlah luas, yakni selain sebagai pemimpin manusia juga berfungsi sebagai penerus ajaran agama yang telah dilakukan oleh para pendahulunya,selain itu khalifah juga merupakan pemelihara ataupun penjaga bumi ini dari kerusakan.

SIAPAKAH MANUSIA

Kehadiran manusia pertama tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam semesta. Asal usul manusia menurut ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan dari teori tentang spesies lain yang telah ada sebelumnya melalui proses evolusi.

Evolusi menurut para ahli paleontology dapat dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan tingkat evolusinya, yaitu :

Pertama, tingkat pra manusia yang fosilnya ditemukan di Johanesburg Afrika Selatan pada tahun 1942 yang dinamakan fosil Australopithecus.

Kedua, tingkat manusia kera yang fosilnya ditemukan di Solo pada tahun 1891 yang disebut pithecanthropus erectus.

Ketiga, manusia purba, yaitu tahap yang lebih dekat kepada manusia modern yang sudah digolongkan genus yang sama, yaitu Homo walaupun spesiesnya dibedakan.

Fosil jenis ini di neander, karena itu disebut Homo Neanderthalesis dan kerabatnya ditemukan di Solo (Homo Soloensis).

Keempat, manusia modern atau Homo sapiens yang telah pandai berpikir, menggunakan otak dan nalarnya.

Beberapa Definisi Manusia :

1. Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia.

2. Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yg luar biasa dan tidak dapat dijelaskan : kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai kausalitas sebagai sumber utama yg bebas – kepadanya dunia alam –world of nature–, sejarah dan masyarakat sepenuhnya bergantung, serta terus menerus melakukan campur tangan pada dan bertindak atas rangkaian deterministis ini. Dua determinasi eksistensial, kebebasan dan pilihan, telah memberinya suatu kualitas seperti Tuhan

3. Manusia adalah makhluk yg sadar. Ini adalah kualitasnya yg paling menonjol; Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari pengamatan, dan mampu menganalisa masing-masing realita dan peristiwa. Ia tidak tetap tinggal pada permukaan serba-indera dan akibat saja, tetapi mengamati apa yg ada di luar penginderaan dan menyimpulkan penyebab dari akibat. Dengan demikian ia melewati batas penginderaannya dan memperpanjang ikatan waktunya sampai ke masa lampau dan masa mendatang, ke dalam waktu yg tidak dihadirinya secara objektif. Ia mendapat pegangan yg benar, luas dan dalam atas lingkungannya sendiri. Kesadaran adalah suatu zat yg lebih mulia daripada eksistensi.

4. Manusia adalah makhluk yg sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satuna makhluk hidup yg mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri ; ia mampu mempelajari, manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.

5. Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan dirinya secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping Tuhan. Hal ini menyebabkan manusia memiliki kekuatan ajaib-semu –quasi-miracolous– yg memberinya kemampuan untuk melewati parameter alami dari eksistensi dirinya, memberinya perluasan dan kedalaman eksistensial yg tak terbatas, dan menempatkannya pada suatu posisi untuk menikmati apa yg belum diberikan alam.

6. Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yg ideal. Dengan ini berarti ia tidak pernah puas dengan apa yg ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yg seharusnya. Idealisme adalah faktor utama dalam pergerakan dan evolusi manusia. Idealisme tidak memberikan kesempatan untuk puas di dalam pagar-pagar kokoh realita yg ada. Kekuatan inilah yg selalu memaksa manusia untuk merenung, menemukan, menyelidiki, mewujudkan, membuat dan mencipta dalam alam jasmaniah dan ruhaniah.

7. Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting mengenai nilai. Nilai terdiri dari ikatan yg ada antara manusia dan setiap gejala, perilaku, perbuatan atau dimana suatu motif yg lebih tinggi daripada motif manfaat timbul. Ikatan ini mungkin dapat disebut ikatan suci, karena ia dihormati dan dipuja begitu rupa sehingga orang merasa rela untuk membaktikan atau mengorbankan kehidupan mereka demi ikatan ini.

8. Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yg bersifat istimewa dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg independen, memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami. Kekuatan ini memberinya suatu keterlibatan dan tanggung jawab yg tidak akan punya arti kalau tidak dinyatakan dengan mengacu pada sistem nilai.

Al Qur’an memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan social. Manusia sebagai basyar tunduk pada takdir Allah, sama dengan makhluk lain. Manusia sebagai insan dan al-nas bertalian dengan hembusan roh Allah yang memiliki kebebasan dalam memilih untuk tunduk atau menentang takdir Allah.

Manusia memiliki fitrah dalam arti potensi, yaitu kelengkapan yang diberikan pada saat dilahirkan ke dunia. Potensi yang dimiliki manusia dapat dikelompokkan pada dua hal, yaitu potensi fisik dan potensi ruhaniah.

Potensi fisik manisia adalah sifat psikologis spiritual manusia sebagai makhluk yang berfikir diberi ilmu dan memikul amanah.sedangkan potensi ruhaniah adalah akal, gaib, dan nafsu. Akal dalam penertian bahasa Indonesia berarti pikiran atau rasio. Dalam Al Qur’an akal diartikan dengan kebijaksanaan, intelegensia, dan pengertian. Dengan demikian di dalam Al Qur’an akal bukan hanya pada ranah rasio, tetapi juga rasa, bahkan lebih jauh dari itu akal diartikan dengan hikmah atau bijaksana.

Musa Asyari (1992) menyebutkan arti alqaib dengan dua pengertian, yang pertama pengertian kasar atau fisik, yaitu segumpal daging yang berbentuk bulatpanjang, terletak di dada sebelah kiri, yang sering disebut jantung. Sedangkan arti yang kedua adalah pengertian yang halus yang bersifat ketuhanan dan rohaniah, yaitu hakekat manusia yang dapat menangkap segala pengertian, berpengetahuan, dan arif.

Akal digunakan manusia dalam rangka memikirkan alam, sedangkan mengingat Tuhan adalah kegiatan yang berpusat pada qalbu.

Adapun nafsu adalah suatu kekuatan yang mendorong manusia untuk mencapai keinginannya. Dorongan-dorongan ini sering disebut dorongan primitif, karena sifatnya yang bebas tanpa mengenal baik dan buruk. Oleh karena itu nafsu sering disebut sebagai dorongan kehendak bebas.